Ada Apa Tuntutan Kejati NTT “Dicopot”

Ada apa Kolaborasi nasional yang dilakukan Araksi NTT bersama Padma Indonesia dan Kompak Indonesia yang meminta Kejati NTT “dicopot”

JAKARTA, MEDIASAIBER.COM –Aliansi Rakyat Anti Korupsi Indonesia (ARAKSI), Lembaga Hukum dan HAM Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA INDONESIA), dan Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (KOMPAK INDONESIA) menggelar rapat bersama dalam membahas sejumlah kasus di Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa siang (07/10/2020) di Jl. Asem Baris Raya No. 52 Blok II Lantai 2, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Rapat tersebut menghasilkan komitmen bersama sebagai Gerakan Anti Korupsi (Gerak) NTT.

Bahkan, dalam kesepakatan bersama yang dilakukan aktivis Penggiat Anti Korupsi itu, bersepakat untuk mengawal secara serius terhadap sejumlah kasus besar di provinsi NTT yang diduga kuat diendapkan oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Dilain sisi, Gerak NTT menyebut secara khusus terkait tindaklanjut dalam penanganan kasus korupsi bawang merah di kabupaten Malaka.

Alfred Baun, Ketua ARAKSI NTT kepada SI, menjelaskan, pihaknya telah melaporkan secara resmi terkait kasus korupsi bawang merah di kabupaten Malaka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.

Terkini, kata Alfred, dirinya kembali ke Jakarta guna rapat bersama dengan pimpinan KPK RI.

Menurutnya, KPK RI sejauh ini sangat serius dalam upaya penindakan kasus korupsi bawang merah di Malaka terhadap laporan dugaan masyarat atau dumas oleh ARAKSI NTT.

“KPK RI akan menindaklanjuti laporan kami, tapi ada beberapa hal teknis yang belum terpenuhi,” jelas Alfred.

Ditempat yang sama, Martinus Gabriel Goa, Ketua KOMPAK INDONESIA, mengatakan, mendukung langkah ARAKSI NTT dalam penanganan kasus korupsi di Malaka.

“Kami mendukung ARAKSI NTT dalam menuntaskan kasus korupsi di NTT. Hari ini kami telah bersepakat mengusung Gerakan Anti Korupsi atau Gerak NTT,” ucap Gabriel.

Sementara itu, Paulus G. Kune, Kepala Divisi Hukum PADMA INDONESIA, menegaskan, meminta Aparat Penegak Hukum di Provinsi NTT agar serius dalam proses penanganan kasus-kasus korupsi di NTT.

“Prinsipnya PADMA INDONESIA sebagai lembaga hukum dan HAM siap mendampingi kasus-kasus korupsi di NTT dengan kekuatan jejaring nasional,” pungkasnya.

Berikut, pernyataan sikap bersama GERAK NTT Jakarta:

  1. Mendesak KPK RI segera ambil alih penanganan kasus Korupsi Bawang Merah di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT
  2. Mendukung Polda NTT segera limpahkan penanganan kasus Korupsi Bawang Merah di Kabupaten Malaka ke KPK RI
  3. Mendesak Jaksa Agung RI segera copot Kepala Kejaksaan Tinggi NTT karena diduga kuat mengendapkan kasus Korupsi Bawang Merah di kabupaten Malaka
  4. Mendesak Ketua Komisi III dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Dapil Nusa Tenggara Timur untuk segera panggil Jaksa Agung untuk copot Kejati NTT.

Untuk diketahui, poin pernyataan diatas ditanda tangani oleh Ketua Araksi NTT, Alfred Baun, S.H, Ketua Kompak Indonesia, Martinus Gabriel Goa, Kepala Divisi Hukum Padma Indonesia, Paulus G. Kune.

(red-tim)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: