JAKARTA, MEDIASAIBER.COM – Sejumlah aktivis dan mahasiswa muslim asal Papua Barat di Jakarta mendorong pemerintah melanjutkan otonomi khusus jilid II. Mereka juga meminta agar otsus dapat memperhatikan pendidikan pesantren orang Papua. Demikian hal itu di ungkapkan aktivis muslim Papua dalam jumpa pers yang dilakukan Solidaritas Mahasiswa Muslim Papua Bersatu yang berlangsung di Bekasi pada jumad (09/10).
Hadir dalam jumpa pers itu, tiga aktivis Muslim, Yusran Imasuli dan Bilken Puarada dari Universitas Muhamadiyah Jakarta, Rumadhan Burawerei dari Universitas Juanda Bogor menyampaikan aspirasi kalangan mahasiswa Muslim yang menginginkan pemerintah memberlakukan Otsus Jilid II untuk kepentingan masa depan Papua.
“Pada dasarnya kami mahasiswa Muslim Papua yang ada di Jakarta memberi dukungan untuk Otsus Jilid II, tetapi kami juga berharap dalam otsus ini adaperhatian bagi pendidikan pesantren”, ungkap Bilken Puarada saat itu.
Tiga akitis ini menilai memang Otsus sangat penting dan terbukti memberi kontribusi besar untuk Papua, namun sektor pendidikan keagamaan belum diberi perhatian secara total dan merata.
“Ada kesan pemerintah membagi dana otsus itu lebih kepada yang berada di daerah, sementara pendidikan anak-anak Papua yang berada di luar daerah tidak mendapat porsi yang sama. Padahal, pesantren itu milik anak-anak Papua dan telah mendidik begitu banyak anak-anak untuk kedepan mereka melakukan perubahan di Papua”, jelasnya.
Pada sisi lain, mereka mengungkapkan kalau di Papua itu di dominasi tiga agama besar dan menjadi agama orang saudara. Karena itu, sangat tepat bila anggaran yang diberikan itu sama-sama mendapat porsi dan perhatian dari dana otsus itu sendiri.
Mereka juga berharap otsus ini bisa dilanjutkan dengan catatan ada evaluasi yang baik dari pemerintah agar memperbaiki sektor yang menjadi kebutuhan orang Papua. (red-tim)