Tual Mediasaiber. Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP) Menteri Sakti Wahyu Trenggono, M.M .Secara Resmi Melaunching Modeling Kerja Sama Bisnis Hulu Hilir Perikanan Tangkap dan Penangkapan Ikan Terukur di Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Gubernur Maluku Sadali Le, Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, Komandan Lantamal IX Ambon Brigjen Said Latuconsina, Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Tb. Haeru Rahayu, Penjabat Bupati Malra, Penjabat Sekda Tual, Kepala PPN Tual, Silfinus M. Jaftoran, S.Pi.M.Si, Kepala PSDKP Tual, Kapolres Tual, Forkopimda Tual, Malra dan Wartawan.
Menteri KKP Dalam Sambutan mengatakan, Launching Modeling Kerja Sama Binis Hulu-Hilir dan Penangkapan Ikan Terukur di Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, Untuk memastikan kelestarian sumber daya ikan, meningkatkan kesejahteraan nelayan, serta mewujudkan industri perikanan nasional yang maju dan berdaya saing, pemerintah atas masukan para pemangku kepentingan telah mengeluarkan kebijakan pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan melalui PP No. 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur.
Dijelaskan, Esensi dari penangkapan ikan terukur adalah tumbuhnya pusat-meningkatkan pusat perikanan baru, yang akan perekonomian daerah yang lebih merata serta menjadikan nelayan lokal dan masyarakat di sekitarnya sebagai tuan rumah di lautnya sendiri. Salah satu aspek penting yarng menjadi prasyarat agar ekonomi dapat bertumbuh di lokasi dimana sumber daya ikan itu diambil adalah sinergi dan kolaborasi bisnis hulu-hilir perikanan yang terintegrasi dengan juga market-nya.
Selain itu Kata Pa Menteri, aspek kesiapan dari sarana dan prasarana pelabuhan perikanan beserta perangkat SDM-nya serta dukungan sistem IT, juga menjadi kunci agar bisnis penangkapan ikan dapat bertumbuh di daerah. Modelling kerja sama antara nelayan di Pantura Jawa sama bisnis (Indramayu dan Pati) dengan pelaku usaha (offtaker) dalam hal ini PT Samudera Indo Sejahtera dan PT Industri Perikanan Arafura yang memiliki sarana dan prasarana pelabuhan perikanan yang memadai, merupakan langkah rintisan agar memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi di daerah.agar sektor perikanan semakin dapat.
Menurutnya, Provinsi Maluku yang berada diperairan Zona 03 menjadi sangat strategis untuk menjadi lokasi modelling. Wilayah ini sudah terbukti memiliki kesempatan besar untuk untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber perikanannya. daya. Oleh karena itu, kami menyambut baik dukungan penuh Pemerintah Provinsi Maluku, Kota Tual, dan Kabupaten Kepulauan Aru dan para pelaku usaha yang telah berpartisipasi dalam modelling ini.
“Kita harus memiliki visi besar agar transformasi tata kelola perikanan dapat menciptakan iklim bisnisyang efisien, sumber daya ikan yang berkelanjutan sertamasyarakat daerah yang semakin perikanansejahtera. Dunia tangkap kita harus membuatlompatan. Sektor kelautan dan perikanan kita sangat kaya sekaligus unik dengan keragaman sumber daya, keragaman ekologi, keragaman alat tangkap, juga keragaman stakeholders-nya.
Untuk itu, saya minta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan agar kerja besar kita ini dapat dilaksanakan sebaik- dengan baiknya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya. Modelling ini harus bisa menjadi awalan sebuah transformasi besar, untuk selanjutnya sistem pengaturan dan tata kelola terus kita perbaiki untuk mencapai format terbaik. direplikasi secara nasional serta”Ucapnya.
Mari kita bersinergi daya laut berkolaborasi dan mengelola sumber berkelanjutan, mendatang kita secara agar seluruh masyarakat dan generasi dapat menikmati manfaat dari kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan yang kita miliki ini.