Tual Media-Saiber, Penyerahan paket bantuan sarana perikanan sumber Dana DAU dan DAK tahun anggaran 2021 sektor perikanan adalah merupakan salah satu sektor unggulan dalam konsep pembangunan di wilayah kota tual.
Secara geografis dan karakterstik wilayah kota tual dalah merupakan kota kepulauan bukan kontinental daratan dimana, dinominasi oleh luas laut sebesar 97.05 % di bandingkan dengan luas daratan yang hanya mencapai 2.05%. hal ini, menjadikan kota tual memiliki potensi sumber daya perikanan yang mempunyai prospek yang baik dan sangat menjanjikan untuk di kembangkan sebagai peluang investasi kedepan.
Pemanfatan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di kota tual masih di perhadapkan dengan berbagai isu dan permasalan yang menjadi hambatan dan tantangan seperti rendahnya kualitas SDM pelaku utama perikanan.
Hal ini disampaikan walikota tual adam rahayaan dalam kegiatan penyerahan paket bantuan perikanan bertempat di balai kota tual 12/10/21.
Dijelaskan, daya saing produk hasil perikanan masih rendah regulasi pusat yang belum mendukung (kewenangan pegelolaan ruang laut 0 .12 di tarik ke propinsi berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014) sebagai faktor tersebut di atas tentunya perlu di cari solusi dan kebijakan guna mengatasi permasalaan tersebut.
Sehingga, potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki dapat dikelola secara baik efektif efisien dan berkelanjutan guna memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat dan berkontribusi bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu kata Rahayaan, pengembangan usaha perikanan di kota tual baik itu perikanan tangkap, budidaya perikanan dan produk olahan terus di dorong dan di kembangkan sebagai ekonomi kerakyatan melalui penguatan usaha kecil dan menengah (UKM) bidang perikanan sehingga dapat menjadi modal ekonomi dalam menopang pembangunan di kota tual .
Menurutnya, Dalam perspektif kebijakan pembangunan Dalam rangka Pemberantasan Buta Aksara Al-Quran Lingkup ASN Pemkot Tual perikanan secara nasional oleh kementrian koordinator bidang kementrian dan investasi kemenko Marfes) dan kementrian kelautan dan perikanan (KKP) telah di tetapkan sebagai pusat kegiatan ekspor hasil perikanan di propinsi maluku khususnya pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP..713).
“Laut Arafura dengan rencana di bukanya pintu ekspor kota tual pada tahun ini maka, kita semua harus menyambut baik upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat sehingga peluang ini dapat di manfaatkan sebaik baiknya dalam rangka mengerakan roda pertumbuhan ekonomi di daerah serta ikut berperan dalam mendukung terwujudnya maluku sebagai lumbung ikan nasional (M.LIN)”,ungkapnya.
Lanjut dikatakan, melalui mementum ini marilah kita mendorong dan menggarahkan kembali usaha di bidang perikanan nelalui kegiatan penyerahan paket bantuan sarana penangkapan ikan sarana pengolahan dan pemesaran hasil perikanan kepada kelompok nelayan pengelolah dan pemasaran.
Rahayaan berharap, Kepada seluruh kelompok penerima paket bantuan perikanan betul-betul serus dan sungguh sungguh memanfaatkan dan mengelola paket bantuan tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan kota tual Ibu Salma Laisouw mengatakan, Bantuan Sarana Penangkapan kepada 60 penerima masing-masing berupa Kasko, Mesin Tempel baik 15 maupun 40 PK, sebanyak 23 Unit, mesin Ketinting, serta alat tangkap dan Budidaya disertai sarana rantai pendingin/Freezer sebanyak 5 Unit dan tersebar merata di 5 Kecamatan.
Untuk Sarana Distribusi Hasil perikanan berupa Kendaraan Roda 2 sebanyak 13 Unit dan Roda 3 sebanyak 4 Unit.
Dengan adanya bantuan tersebut Laisouw berharap, para penerima manfaat dapat optimal mengelolah potensi perikanan sehingga, dapat meningkatkan hasil produksi di wilayah kota tual.