
Langgur Mediasaiber. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara lewat Bappedalitbangda menggelar Musrenbang RKPD Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara, Sabtu 09 Maret 2024.
Pejabat Bupati Maluku Tenggara Drs. Jasmono, M.Si, didampingi pejabat sekda dan forkopimda membuka secara resmi kegiatan Musrenbang RKPD yang ditandai dengan pemukulan tifa.
Jasmono dalam sambutan mengatakan, tata kelola pemerintahan di Kabupaten Maluku Tenggara masih perlu lebih dioptimalkan.
Hal pertama yang pertu mendapatkan perhatian serius menurut dia adalah konsistensi perencanaan dan penganggaran, Karena itu Musrenbang ini juga sekaligus menjadi wadah berdiskusi tentang isu-isu pembangunan, menjadi klarifikasi terhadap berbagai kebijakan pembangunan yang sudah dilaksanakan ataupun, yang akan dilaksanakan.
Jasmono melanjutkan, Tema sentral pembangunan Daerah Tahun 2025 adalah isu aktual Daerah yang selaras dengan isu Nasional yaitu penanggulangan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi.
Identifikasi permasalahan utama di Daerah yang masih perlu mendapatkan perhatian antara lain masalah kemiskinan, tingkat kemiskinan di Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2023, sebesar 21,79 persen, masih ada lebih dari 20.000 penduduk hidup di bawah garis kemiskinan,” ujar Jasmono.
Masalah kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM), indeks pembangunan manusia (IPM) Maluku Tenggara terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
“IPM Maluku Tenggara sudah mampu mencapai angka 69, 91 pada tahun 2023. Namun demikian, IPM kita masih lebih rendah dari IPM Provinsi Maluku (72,75), maupun rata-rata IPM 11 kabupaten/kota di Maluku (71,09). Di sisi lain, pertumbuhan IPM juga mengalami tren melambat,” ujar Mantan Inspektur Provinsi Maluku ini.
Jasmono melanjutkan, upaya strategis dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan serta peningkatan pendapatan riil masyarakat perlu untuk lebih dioptimalkan. Masalah kinerja perekonomian Daerah, pertumbuhan ekonomi sempat tumbuh mencapai 5,6 persen di tahun 2022, namun mengalami perlambatan menjadi 4,84 persen di tahun 2023.
“Tingkat pengangguran masih menjadi masalah serius, dimana sejak masa pandemi Covid-19, tren pengangguran terus mengalami kenaikan. Upaya meningkatkan kinerja ekonomi daerah perlu dilakukan, antara lain dengan mendorong kemudahan investasi di daerah, kualitas, kompetensi dan keterampilan para pencari kerja juga perlu ditingkatkan Pendidikan, pelatihan, magang dan pendampingan perlu lebih dioptimalkan secara khusus pada bidang-bidang kerja potensial di Daerah”jelasnya