Langgur Mediasaiber. Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Drs. Jasmono secara resmi Launching Enbal dan Sosialisasi B2SA Berbasis Pangan Lokal, untuk menekan krisis pangan, dengan menggalakan program ketahanan pangan yang dilakukan secara berkelanjutan, demi mencapai Diversifikasi Pangan di Maluku Tenggara.
Kegiatan tersebut berlangsung di Landmark Ohoijang Jumat 08 Maret 2024. Hadir dalam Kegiatan tersebut, Forkopimda, Para Pimpinan OPD lingkup Pemkab Malra serta undangan lainnya.
Mantan Inspektur Provinsi Maluku ini katakan bahwa saat ini ada Tiga (3) Isu strategis yang perlu diperhatikan dalam membentuk kedaulatan pangan yaitu, Pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan, Krisis Pangan dan Keanekaragaman Pangan Lokal, dan kegiatan ini kami sambut secara Positif karena merupakan bagian dari Program dan Kegiatan demi menjawab 3 isu tersebut” ujar Jasmono. Pemerintah Daerah berencana akan membatasi Konsumsi beras daerah, alasannya selain menghentikan arus pasokan pangan ke dalam Daerah yang terus melonjak, juga berusaha membudayakan Pangan Lokal, dan meminimalisir ketergantungan terhadap pangan dari luar Daerah.
Jasmono melanjutkan, Pola Konsumsi Beras Pertahun di Maluku Tenggara mencapai, 74,8 Kg Perkapita Per Tahun, dengan nilai rata- rata Nasional yakni 88, 9 Kg Perkapita Per Tahun, dan berbagai aksi telah dilakukan Pemda Maluku Tenggara, dengan Aksi Pengembangan Pangan Pokok Lokal dengan Merujuk pada Keputusan Bupati tentang Cadangan Pangan Daerah. Penganekaragaman pangan ini, untuk meningkatkan Konsumsi pangan lokal dan keterjangkauan masyarakat dalam mengakses pangan, serta implementasi Menu Pangan berbasis B2SA, sebagai Aksi Diversifikasi Pangan dan Gizi bagi Masyarakat, untuk mewujudkan Masyarakat yang sehat dan Cerdas.
Aksi Advokasi dan Promosi kepada Masyarakat juga dilakukan Pemda, untuk mewujudkan budaya konsumsi masyarakat yang berbasis pangan lokal, juga mendukung hidup sehat, aktif dan Produktif, serta memotivasi dan mendorong insentif, dengan penyediaan produk pangan, dengan Inovasi Enbal Kalori, sehingga hal ini akan terus didorong ke seluruh Elemen Masyarakat.
“Upaya yang akan dilakukan Pemerintah diharapkan mampu membatasi impor pangan ke Daerah ini, dan diyakini konsumsi pangan beras sesuai data statistik, masih menurun dari angka rata – rata Nasional, serta memicu kecintaan akan pangan lokal, dapat diterapkan sedini mungkin, sebagai langkah subtitusi ketergantungan masyarakat terhadap pangan beras dapat diturunkan tutup Jasmono. Kenyang Tidak Harus Makan Nasi”pintanya