Langgur Mediasaiber. Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Maluku Tenggara, Theresia Tamnge, SE, MM mewakili Penjabat Bupati membacakan sambutan sekaligus membuka Kegiatan Forum OPD Dinas Pendidikan Kab. Maluku Tenggara, Selasa, 5 Maret 2024 yang dipusatkan di Aula Dinas Pendidikan Kab. Maluku Tenggara.
Hadir pada kegiatan tersebut, Pimpinan OPD terkait, Para Camat, Para Kepala SD, tenaga kependidikan lainnya dan peserta Forum lainnya. Dalam Sambutan PJ Bupati yang Dibacakan Asisten 1 Theresia Tamnge Katakan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 mengamanatkan pelaksanaan Forum Perangkat Daerah sebagai forum antar pemangku kepentingan, guna harmonisasi dan penyelarasan program-kegiatan perangkat daerah. Melalui forum ini, kebijakan perencanaan makro daerah akan diterjemahkan dalam berbagai kebijakan sektoral sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah.
Forum ini juga berperan sebagai ruang untuk sinkronisasi dan klarifikasi usulan musrenbang kecamatan. Usulan yang disampaikan melalui forum partisipatif di tingkat Desa dan Kecamatan, hari ini harus dapat diklarifikasi, diberikan kejelasan terhadap status usulan dimaksud.
Apakah usulan diterima dan diakomodir ke dalam renja, atau ditolak dengan tentu harus disertai alasan serta argument yang rasional. Forum perangkat daerah sebagai forum antar pemangku kepentingan, sejatinya merupakan forum untuk saling mengonfirmasi, memberikan pemikiran dan sekaligus ruang untuk dilakukan cross check.
Usulan masyarakat yang bersifat Buttom Up, disinergikan dengan Kebijakan Daerah yang bersifat Top Down. Ruang diskusi ini harus benar-benar dioptimalkan oleh seluruh peserta forum. Delegasi kecamatan dan stakeholder yang hadir memiliki hak yang sama untuk menyuarakan pemikiran- pemikiran maupun permasalahan, sesuai koridor dan mekanisme.
Untuk itu Tamnge berpesan kepada seluruh peserta yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk mengikuti forum ini secara serius. Gali dan serap seluruh saran masukan yang disampaikan. Kaji dan telaah secara mendalam, agar hal-hal penting yang datang dari kebutuhan masyarakat, dapat benar-benar ditangkap, serta dijadikan referensi dalam perumusan program dan kegiatan yang diprioritaskan di tahun 2025.
Dalam hal peningkatan kualitas pelayanan Pendidikan, maka beberapa hal yang masih perlu untuk menjadi perhatian adalah:
- Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan sangat dipengaruhi oleh kapasitas sarana dan prasarana. Evaluasi terhadap proses pengusulan DAK tahun 2024 ditemukan bahwa masih terdapat banyak sekolah dengan kondisi bangunan yang rusak. Namun karena data Dapodik tidak terinput secara baik, maka untuk pengusulan melalui Dana Alokasi Khusus, tidak terbaca nama sekolahnya. Sedangkan penanganan melalui Dana Alokasi Umum (DAU), kapasitas Kita sangat terbatas.
Untuk itu, melalui forum ini, Saya mengharapkan fungsi pengendalian dari Dinas Pendidikan agar ketepatan pelaporan Dapodik dapat ditingkatkan. Dan sekaligus, usulan sarana dan prasarana sekolah yang dapat didorong ke DAK untuk dipersiapkan secara baik, dengan data pendukung yang lengkap, guna kelancaran pada tahapan pengusulan.
- Tanggal 2 Maret 2024 yang lalu pada pembukaan Kongres ke- 23 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Upaya membangun kesuksesan peserta didik sangat dipengaruhi bagaimana Kita mampu menciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar mampu mendukung tumbuh dan berkembangnya peserta didik.
Beliau juga menyampaikan, bahwa sekolah harus menjadi “safe house”, rumah yang aman bagi para siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi. Semoga tidak ada lagi siswa yan takut, tertekan, dan tidak nyaman dalam menjalani aktivitas di lingkungan sekolah. Para guru dan semua pihak terkait harus mengutamakan pencegahan. Melindungi hak-hak siswa melalui pengawasan yang benar-benar komprehensif. 3. Tanggal 2 Maret 2024 yang lalu pada pembukaan Kongres ke- 23 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Upaya membangun kesuksesan peserta didik sangat dipengaruhi bagaimana Kita mampu menciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar mampu mendukung tumbuh dan berkembangnya peserta didik. Beliau juga menyampaikan, bahwa sekolah harus menjadi “safe house”, rumah yang aman bagi para siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi. Semoga tidak ada lagi siswa yan takut, tertekan, dan tidak nyaman dalam menjalani aktivitas di lingkungan sekolah.
Para guru dan semua pihak terkait harus mengutamakan pencegahan. Melindungi hak-hak siswa melalui pengawasan yang benar-benar komprehensif. Pesan ini sekaligus menjadi perhatian Kita semua, pihak dinas pendidikan untuk dapat memfasilitasi, berikan pendampingan yang baik, agar sekolah-sekolah di Maluku Tenggara benar- benar menjadi rumah yang aman bagi seluruh siswa tutup Tamnge.
- Persoalan sebaran tenaga pendidik masih terjadi di sebagian besar sekolah. Padahal dari sisi perbandingan jumlah guru dan sekolah, harusnya persoalan tersebut tidak terjadi. Hasil pemetaan menunjukkan, bahwa jumlah guru di Maluku Tenggara sudah sangat mencukupi.
Persoalan paling mendasar adalah, sebaran yang tidak merata. Masih terjadi penumpukkan guru di sejumlah sekolah di wilayah perkotaan, sedangkan di wilayah perdesaan mengalami kekurangan guru. Evaluasi juga menunjukkan, tenaga guru yang disebar ke sekolah di wilayah perdesaan, sering kali dengan segala cara berupaya untuk pindah kembali ke wilayah perkotaan. Keputusan penempatan berdasarkan SK Kepala Daerah diubah hanya dengan Nota Dinas.
“Ini adalah fakta yang sangat memperihatinkan. Tidak dibenarkan baik secara hukum, maupun secara etika. Hal-hal ini untuk menjadi perhatian, dan ke depan jangan lagi ada kejadian-kejadian seperti itu”ungkapnya.