Tual Mediasaiber. Kepala dinas kesehatan kota tual DRG.Maxie.M.B. Tinggogoy menyatakan, virus yang beredar di kota tual saat ini belum ada kepastian dari medis bahwa virus tersebut adalah Varian Omicron.
Pasalnya, untuk memastikan virus tersebut adalah omicron, spesimennya harus di kirim ke laboratorium form khusus, dan dilakukan pemeriksaan khusus yang namanya WTS. Beda dengan pemeriksaan varian delta.
“Memang benar saat ini sudah ada 16 pasien yang terkonfirmasi melalui pemeriksaan antigen dan kasus tersebut sudah dikonfirmasi melalui TCM”ungkapnya.
Dikatakan, awalnya pada tanggal 27 Januari pasien tersebut ternotifikasi dari lanal bahwa ada salah satu anggota lanal yang melakukan perjalanan dari Jakarta ke tual. Dan ada juga pelaku perjalanan yang ternotifikasi dari kantor BPS.
Ada juga 1 keluarga pasca perjalanan dari Surabaya ke tual dan selanjutnya, setelah dilakukan testing, tresting, memberikan gambaran, kini bertambah menjadi 16.
Dirinya mempertegas kembali bahwa saat ini dunia lagi dilanda varian omicron. Akan tetapi, belum bisa memastikan bahwa pasien yang terkonfirmasi adalah varian Omicron. Karena, varian tersebut ada pemeriksaan khusus. Dan Yang pastinya bisa dikatakan itu adalah Covid-19.
Tinggogoy mengedukasi masyarakat bahwa, baik varian omicron ataupun varian delta, intinya adalah masyarakat harus memperketat protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi.
Saat ini yang dirawat dirumah sakit terpusat di RS Maren berjumlah 2 orang dan sisanya isolasi mandiri.
Kadis kesehatan menghimbau kepada seluruh lapisan elemen masyarakat agar patuhi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan dan yang terpenting lakukan vaksinasi.
Lingkungan Pemkot tual juga harus sama, dan untuk para ASN yang pulang dari perjalanan dinas agar segera dilakukan karantina dirumah 3 hari dan melakukan tes antigen. (Ali).