Tual Media-Saiber, Sekolah Dasar Naskat Watran Kota Tual dijadikan sebagai sekolah penggerak setelah, kepala sekolah mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Hal ini disampaikan Kepsek SD Naskat Watran, Balbina Pia Narahawarin S.Pd kepada media diruang kerjanya, Jumat 12 november 2021.
Narahawarin menjelaskan, program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan indonesia dalam mewujudkan, indonesia maju berdaulat, mandiri dan kepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila.
Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter diawali dengan sumber daya manusia yang unggul (kepala sekolah dan guru)
Narahawarain berkomitmen agar pendidikan kususnya di SD Naskat Watran akan mendapatkan kualitas pendidikan yang baik dan maju.
Ia juga mengungkapkan ada filosofi Kihajar Dewantoro bahwa, menanam padi di sawah, dan menanam jagung di ladang. Perawatan menanam padi dan perawatan menanam jagung pasti beda. Artinya bahwa, dalam proses pembelajaran dan inovasi dalam kreatifitas harus melihat kebutuhan siswa dengan keahliannya.
“Sekolah ini program yang telah dijalankan yaitu, ada kesepakatan yang dibuat oleh siswa dengan kosekuensi. Contohnya hadir tepat waktu, tidak lalu lalang saat proses belajar dan disipilin. Selain itu, guru juga telah membuat pengelompokan siswa menjadi 3 kelompok. Diantaranya, satu jejer siswa yang sudah mampu, satu jejer, yang kemampuannya sedang dan jejer berikutnya Siswa yang kurang mampu” urainya.
Menurutnya, Sekolah penggerak baru berproses selama 2 bulan. Akan tetapi sungguh luar biasa, dengan adanya program yang sudah dijalankan, siswa di SD Naskat Watran dalam inovasi pengembangan pembelajaran sudah mulai nampak.
“Kedepan saya selaku leader bersama guru-guru akan lebih memberikan inovasi-inovasi lainnya, demi memajukan kualitas pendidikan di indonesia khususnya siswa di SD.N. Watran Kota Tual”jelasnya.
Ia juga mengingatkan kepada para guru bahwa sekolah ini sudah mendapatkan lebel yaitu sebagai “sekolah penggerak”. Untuk itu ia berharap, guru harus refleksi diri, bagaimana inovasi dan kreativitasnya dengan berbagai metode pembelajaran agar siswa dapat dengan mudah menyerap pelajaran yang disampaikan.
“Untuk siswa diharapkan dengan adanya program ini dapat membantu menyukseskan pertumbuhan mutu dan kualitas pendidikan siswa.”harapnya.
Ia menambahkan, selain mendapatkan sekolah penggerak ia juga lolos seleksi dalam guru penggerak sejak bulan maret tahun 2021.
Narahawarin menjelaskan, program guru penggerak dirinya masuk dalam angkatan ke 2. Dimulai dengan lokakarya perdana, lanjut dengan pendampingan individu perdana, dilanjutkan lagi dengan pendampingan individu 6 dan masuk pada lokakarya 7 panen hasil.
“Untuk panen hasil kita selaku pengajar praktek bersama calon guru penggerak harus, menampilkan apa yang selama ini sudah dilakukan dalam aksi nyata disetiap modul pada saat lokakarya 7 nanti”tuturnya.
Ibu Pia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, pemerintah kota tual melalui dinas pendidikan yang dimana sudah mempercayakan SD Naskat Watran sebagai sekolah Penggerak.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada UPTD pendidikan bapak jamal retob sebagai kordinator pengawas, yang dimana telah membantunya untuk masuk dalam program sekolah penggerak.
Dirinya juga memberikan terima kasih kepada guru-guru dan juga keluarga yang telah memberikan dukungan.
Untuk diketahui, guru di Sekolah ini untuk guru PNS berjumlah 8, honor kontrak 4, honor sekolah 1 dan jumlah siswa 146. (Ali).