Tual Mediasaiber. Kota Tual secara geografis dan karakteristik wilayahnya adalah Kota Kepulauan bukan kontinental/daratan, karena luas wilayahnya didominasi oleh luas laut ± 19.088 Km² atau 98,68% dari luas daratan 254,39 Km2 atau 1,84% serta terletak diantara gugusan pulau dan dikelilingi oleh laut pesisir dan pulau-pulau kecil yang bertebaran dengan jumlah pulau kecil sebanyak 66 buah pulau, dengan rincian 13 buah pulau berpenghuni sedangkan sisanya sebanyak 53 tidak berpenghuni/belum dihuni.
Dengan kondisi dan karakteriktik tersebut menjadikan Kota Tual memiliki potensi sumber daya alam yang menjanjikan dan tentunya dapat dikembangkan guna membuka peluang investasi diberbagai sektor dalam rangka penyerapan tenaga kerja dan perputaran roda ekonomi di daerah.
Penjabat (Pj) Walikota Tual Hi. Akhmad Yani Renuat, S.Sos, M.Si, M.H dalam sambutannya mengatakan, Indonesia adalah termasuk negara yang mengimport minyak yang setiap tahunnya cenderung meningkat disamping kebutuhan minyak nasional yang juga meningkat setiap tahunnya, sedangkan produksi minyak yang semakin cenderung menurun.
“Dalam hal inilah pemerintah untuk meningkatkan produksi nasionalnya akan Migas, terus berupaya untuk mencari ladang-ladang migas baru untuk meningkatkan produksi nasionalnya, termasuk melakukan kegiatan explorasi seismik” kata Renuat Selasa, (14/5/2024).
Pemerintah lanjut Renuat juga melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah merevisi Peraturan Menteri ESDM sebelumnya Nomor 27 Tahun 2006 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data yang diperoleh dari Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi (Migas) menjadi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak Dan Gas Bumi sehingga Perubahan aturan ini diharapkan memberi kesempatan pada setiap pihak seperti produsen untuk mengakses data migas.
Adapun kegiatan survei seismik adalah merupakan kegiatan awal pencarian sumber daya alam dan mineral (migas) di bawah permukaan bumi dengan menggunakan bantuan gelombang seismik. Sehingga dengan survey ini, dapatlah diinterpretasikan akan adanya potensi migas dibawah permukaan bumi yang disurvei, dengan harapan ketika ditemukan sumber migas, maka akan berdampak kepada pemenuhan kebutuhan nasional migas dan akan memberikan dampak bagi masyarakat.
“Untuk mendukung kegiatan survey ini, maka diperkirakan pada awal bulan Juni, PT. TGS Geophysical Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akan melakukan kegiatan survey seismik laut 2D di wilayah Laut Seram yang meliputi laut sebelah Timur Kota Tual, Kab.Seram Bagian Timur dan Kab. Maluku Tenggara” jelasnya.
Renuat menambahkan, Ijin Survey Seismik 2D Wilayah Seram telah diterbitkan oleh Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, nomor 8/ESDM/PMA/2023.
“Besar harapan kami dari kegiatan ini mampu meningkatkan penemuan wilayah potensi migas serta mendorong peningkatan investasi pada sub sektor migas, sehingga mampu mempercepat pembukaan wilayah kerja baru secara berkesinambungan, guna memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat dan berkontribusi bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Kota Tual” pungkasnya.