Tual Mediasaiber. Kepala dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak,pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota tual (P3AP2KB) Mohamad Jamco mengatakan, aksi penanganan stunting di provinsi Maluku sudah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak terkecuali di kota tual.
Menurutnya, Melalui kepres tahun 2021 prevalinsa balita stuntinh di provinsi Maluku berdasarkan hasil survey status gizi Indonesia 28,7. Sedangkan, prevalinsa balita stunting tinggi badan umur di kota tual, 27,7. Sehingga, diharapkan dapat menurunkan angka stunting di kota tual hingga 14 %.
“Kami telah melakukan pelatihan kepada fasilitator PPK untuk menerapkan materi yang didapat di lapangan dari desa hingga kelurahan agar membantu menurunkan angka stunting di kota tual”ungkapnya.
Jamco menambahkan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi peserta yang merupakan fasilitator TPK di tingkat kabupaten/ kota terhadap fungsi peran dan tugas dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Peserta pelatihan yang dilibatkan waktu itu berjumlah 23 orang terdiri dari 10 orang bidan, dari 5 kecamatan yang langsung menjadi tim pendamping keluarga, unsur IBI kota tual, 1 peserta dari Dinkes tual, dan 10 orang dari unsur PKB dan dinas, pemberdayaan perempuan perlindungan anak,pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota tual”tutupnya.